cover
Contact Name
Dr. Anna Fitri Hindriana, M.Si
Contact Email
anna@uniku.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
quagga.prodibio@uniku.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Quagga
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 19073089     EISSN : 26155869     DOI : -
Core Subject : Education,
The Quagga Journal (p-ISSN 1907-3089; e-ISSN 2615-5869) is a journal managed by the Biological Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education Universitas Kuningan (FKIP UNIKU). This journal is issued twice a year (January and July) publishing articles from analytical studies and studies in the fields of educational and biological sciences.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2020)" : 16 Documents clear
FAUNA CAPUNG DI BUKIT COGONG KABUPATEN MUSI RAWAS Merti Triyanti; Destien Atmi Arisandy
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2804

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks keanekaragaman jenis capung yang ada di Bukit Cogong kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi dan deskripsi dengan menggunakan teknik menjelajah transek. Stasiun pengamatan ditentukan menjadi 3 stasiun dengan 5 buah transek secara sistematis dengan luas transek 100m X 100m. Penangkapan menggunakan jaring net, pengidentifikasian dengan melakukan pengamatan ciri-ciri morfologi capung. Berdasarkan penelitian, diperoleh data 112 Individu capung dari 10 Spesies capung dan dari 6 famili capung yaitu Libellulidae, Aeshnidae, Euphaeidae, Protoneuridae, Platycnemididae dan Lestidae. Komposisi jenis yang paling rendah yaitu Gynachanta bayadera dan Nososticta insignis sebesar 1,8%, sedangkan yang paling tinggi yaitu Orthetrum sabina sebesar. 34,23%. Indeks keanekaragaman jenis capung di Bukit Cogong Kabupaten Musi Rawas berkategori rendah dengan nilai sebesar 1,96. indeks keseragaman pada seluruh stasiun berkategori tinggi, komunitas stabil dan indeks dominansi (C) pada seluruh stasiun berkategori rendah.
Toksisitas Oil Sludge Hasil Fitoremediasi Long Term Pada Hitologis Hati Mencit (Mus Musculus) Nana Media; Nia Rossiana; Desak Made Malini
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2621

Abstract

Lumpur minyak bumi atau Oil sludge merupakan limbah yang berasal dari kegiatan pengolahan, penyaluran dan penampungan minyak bumi, yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Salah satu upaya penanganan limbah oil sludge adalah dengan metode bioremediasi, yang dapat   dilakukan oleh mikroorganisme dan menggunakan tumbuhan (fitoremediasi). Penelitian Hasil fitoremediasi oil sludge dengan menggunakan konsorsium bakteri (Bacillus sphaericus, Pseudomonas sp) dan sengon (Paraserianthes falcataria) selama 30 bulan dilakukan untuk mengetahui tingkat toksisitas yang terjadi dengan menggunakan mencit (Mus musculus l) betina sebagai hewan uji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai LD50 dan toksisitas dari ekstrak medium Oil Sludge pertumbuhan sengon yang telah di fitoremediasi dan mengetahui toksisitas terhadap histologis hati mencit. Pengujian toksisitas akut mengacu pada OECD 425 tahun 2001 dengan batas bawah dosis sebesar 5000 mg/kg BB. Substansi uji diberikan secara oral pada hewan uji berupa mencit (Mus musculus l) betina dengan dosis tunggal 5.500, 6.500, 7.300, 8.200, 9.100, 1.000, 12.000, 12.600 dan 17000 mg/kg BB. Parameter pengamatan meliputi gejala toksisitas, perubahan berat badan, dan jumlah hewan uji yang mati diamati selama 14 hari, sedangkan histopatologi pada organ hati diamati pada hewan uji yang mati dan yang hidup setelah periode uji selesai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak medium oil sludge sengon hasil fitoremediasi 30 bulan menimbulkan gejala toksisitas dan penurunan berat badan. Berdasarkan hasil analisis Probit, nilai LD50 dari ekstrak medium oil sludge hasil fitoremediasi 30 bulan terhadap mencit diprediksi mencapai 16.982 mg/kg BB, sehingga termasuk ke dalam kategori praktis tidak toksik.
Analisis Kemampuan Higher Order Thingking Skills (HOTS) Siswa Materi IPA Di Sekolah Dasar Arrofa Acesta
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2831

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif denganpendekatan kualitatif yaitu untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalahsecara kualitatif berdasarkan data kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Unggulan di Kuningan yang berberjumlah 23 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis soal evaluasi harian IPA dan Kuisioner. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan rumus deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran IPA di SD Kuningan indeks Persepsi siswa dalam aspek berpikir kritis termasuk katagori sering, aspek berpikir kreatif termasuk katagori sering dan aspek pemecahan masalah termasuk katagori jarang, berdasarkan data tersebut bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah sering dilaksanakan. hasil analisis soal-soal evaluasi harian IPA menunjukkan soal yang menstimulasi kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir tingkat rendah    dari data hasil penelitian dapat menyimpulkan soal-soal IPA untuk mengembangkan HOTS masih rendah. 
Studi Kerapatan Kerang Kima (Tridacnidae) Di Pulau Pramuka dan Pulau Belanda, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Maryanti Setyaningsih; Hayati Amali; Susilo Susilo
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kelimpahan kerang kima Di Pulau Pramuka dan Pulau Belanda, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2016. Teknik Sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dengan menggunakan Belt Transect. Analisis data menggunakan pengukuran Kelimpahan (K), Kelimpahan Relatif (KR), Indeks Kekayaan Spesies (R), Indeks Dominansi Simpson (C) dan Indeks Kesamaan Spesies (S). Hasil penelitian, ditemukan 27 individu dari 3 spesies di Pulau Belanda dan 8 individu dari 1 spesies di Pulau Pramuka. Pulau Belanda memiliki Kelimpahan individu kerang kima lebih tinggi dari Pulau Pramuka dengan K=0.1 ind/m2 dan Kelimpahan Relatif spesies tertinggi adalah Sp1 (KR=70%) diikuti Sp3 (KR=20%) dan Sp2 (KR=10%) dengan nilai R=0.60 dan memiliki dominansi terendah yaitu C=0.47. Sedangkan Pulau Pramuka Kelimpahan individu terendah 0.03 ind/m2, dengan nilai R=0 dan C=1. Hal ini menunjukkan Pulau Belanda memiliki kelimpahan dan kekayaan spesis kerang kima lebih tinggi dari Pulau Pramuka tetapi tidak ada spesies yang mendominansi. Pulau Pramuka memiliki kelimpahan dan kekayaan spesies yang rendah tetapi dominansi spesies yang tinggi dikarenakan hanya ditemukan 1 spesies di Pulau Pramuka yaitu Sp1.
Deteksi Methicilin Resistant Staphylococcus aureus ( MRSA ) Sebagai Penyebab Infeksi Nosokomial Pada Alat-Alat di Ruang Perawatan Bedah Euis Erlin; A Rahmat; Sri Redjeki; W Purwianingsih
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2671

Abstract

MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus aureus) mendapat perhatian yang besar karena MRSA sebagai penyebab infeksi nosokomial yang kasusnya terus meningkat di dunia. Selain itu MRSA bersifat multi resisten terhadap beberapa antibiotik, sehingga sulit dalam pengobatannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui populasi serta distribusi MRSA yang diisolasi dari alat-alat di ruang perawatan bedah, serta untuk mengetahui gambaran kepekaan MRSA terhadap beberapa antibiotik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu isolasi dan identifikasi S.aureus dari alat-alat di ruang perawatan bedah , serta uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik yang dilakukan dengan cara difusi cakram. Data dianalisis dengan statistik deskriptif kuantitatif untuk mengetahui presentase populasi MRSA. Hasil penelitian menunjukkan populasi MRSA pada gunting (83%), meja instrumen (87%), sprei (67 %) dan tiang infus (75 %).MRSA yang ditemukan pada alat-alat tersebut bersifat multiresisten terhadap antibiotik.  Penelitian ini diharapkan berkontribusi sebagai masukan untuk program pengendalian infeksi nosokomial dan memberikan kontribusi dalam perkuliahan mikrobiologi yang dapat diaplikasikan melalui model pembelajaran Science Technology Society. 
Populasi dan Asosiasi Marga Ficus di Gunung Tilu Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat Yayan Hendrayana; Ika Karyaningsih; Nina Herlina
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2797

Abstract

Marga Ficus mempunyai peranan sebagai sumberdaya kunci pada ekosistem hutan dataran rendah sehingga perlu adanya informasi mengenai populasi dan asosiasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai populasi dan asosiasi marga Ficus di hutan Gunung Tilu Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode garis berpetak dengan membuat plot memotong garis kontur. Hasil penelitian menunjukan populasi marga Ficus yang terdapat di Gunung Tilu terdiri dari 12 jenis dengan total jumlah individu sebanyak 106 pohon terbagi dalam 9 kelas diameter. Kelas diameter 91-100 cm memiliki individu terbanyak. Kepadatan populasi marga Ficus sebesar 7,29 individu/hektar. Terdapat 11 pasangan yang menunjukan berbeda nyata dan 55 pasang yang tidak berbeda nyata. Dari 11 pasang tersebut 7 pasangan bersifat positif dan 4 pasangan bersifat negatif. Informasi ini sangat penting bagi pengelolaan dan konservasi tumbuhan Ficus.
Analisis Kemampuan Komunikasi Ilmiah Peserta Didik Pada Kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja Berbasis Riset Terintegrasi Keterampilan Proses Sains Ilah Nurlaelah; Ari Widodo; Sri Redjeki; Taufik Rahman
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2899

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi dan menganalisis profil awal tentang kemampuan komunikasi ilmiah peserta didik. Hasil penelitian ini digunakan untuk merancang program dalam mengembangkan model komunikasi ilmiah dalam Kegiatan KIR terintegrasi pembelajaran berbasis riset. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksploratif menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan tes Kemampuan Komunikasi Ilmiah (Tes KKI) dengan indikator kemampuan komunikasi ilmiah meliputi: 1) kemampuan membuat grafik/tabel; 2) kemampuan mendeskripsikan tabel/ gambar/diagram dalam bentuk informasi verbal; 3) kemampuan menginterpretasi; dan 4) kemampuan membuat kesimpulan berdasar data yang tersaji. Data hasil tes kemampuan komunikasi ilmiah dianalisis secara deskriptif yang dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: 1) dapat menjawab dengan lengkap dan disertai penjelasan logis; 2) dapat menjawab tetapi tidak lengkap (tanpa disertai penjelasan logis); 3) tidak menjawab dan tidak ada penjelasan logis. Sejumlah peserta didik anggota KIR Sekolah Menengah Atas di kabupaten Kuningan terlibat dalam penelitian ini dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan komunikasi ilmiah masih berada dalam kategori kurang, persentase KKI pada masing-masing indikator masih berada pada angka dibawah 50%.
Keanekaragaman Mikroalga Bacillariophyta Di Sungai Mesat Kota Lubuklinggau sepri yaningsih; harmoko harmoko
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2768

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang keanekaragaman mikroalga chloropyta di sungai Mesat Kota Lubuklinggau. Jenis penelitian adalah penelitian survey sehingga pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara observasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari- April 2020. Penelitian dilakukan di Sungai Mesat, sampel mikroalga diambil dari 3 stasiun yang berbeda mengikuti aliran sungai. Berdasarkan  hasil  penelitian  yang dilakukan, jenis mikroalga bacilliriophyta yang ditemukan di Sungai Mesat Kota Lubuklinggau, terdiri dari: 3 Kelas, 9 Ordo, 9 Famili, 10 Genus, 16 Spesies. Berdasarkan hasil analisis Nilai keanekaragaman di stasiun 1 sebesar 1.14, stasiun 2 sebesar 1.51, dan stasiun 3 sebesar 1.23. Sedangkan untuk nilai dominansi di stasiun 1 sebesar 0.01, stasiun 2 sebesar 0.022, dan stasiun 3 sebesar 0.014. Untuk nilai keseragaman di stasiun 1 sebesar 0.39, stasiun 2 sebesar 0.52, dan stasiun 3 sebesar 0.42. Pengukuran faktor abiotik di sungai Mesat terdiri dari: suhu, oksigen terlarut, keasaman dan kecerahan. Suhu di stasiun 1 sebesar 27.20C, stasiun 2 sebesar 26.56 0C dan stasiun 3 sebesar 26.870C. Untuk kandungan oksigen terlarut di stasiun 1 sebesar 45.94 mg/L, stasiun 2 sebesar 42.31 mg/L, dan stasiun 3 sebesar 44.63 mg/L. sedangkan keasaman di stasiun 1 sebesar 6.70, stasiun 2 sebesar 6.63 dan stasiun 3 sebesar 6.6. Kemudian Kecerahan sungai Mesat pada stasiun 1 sebesar 16.33cm, stasiun 2 sebesar 22 cm dan stasiun 3 sebesar 18.63cm. Keanekaragaman mikroalga divisi Chlorophyta di Sungai Mesat Kota Lubuklinggau dalam Kategori Sedang. 
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pendegradasi Styrofoam asal Tanah Tempat Pembuangan Akhir Sarimukti Bandung Tri Rahayu Hidayat; Ida Indrawati; Tati Herlina
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2353

Abstract

Styrofoam adalah jenis plastik yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama untuk tempat makanan atau minuman. Limbah kemasan Styrofoam dapat membebani alam karena sulit terurai dan dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi manusia karena adanya migrasi benzena dari kemasan Styrofoam ke makanan. Metode pengolahan limbah Styrofoam yang bisa digunakan adalah dengan mencari bakteri yang secara alami dapat mendegradasi Styrofoam. Bakteri yang teradaptasi untuk mendegradasi polimer sintetik salah satunya adalah bakteri yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis bakteri pendegradasi Styrofoam secara alami. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif deskriptif yang terdiri atas tahapan uji biodegradasi dengan metode Kolom Winogradsky, isolasi dengan teknik pour plate dan identifikasi bakteri pendegradasi Styrofoam. Hasil yang didapat pada penelitian ini terdapatnya biofilm bakteri yang tumbuh di permukaan Styrofoam. Hasil isolasi dan identifikasi bakteri didapatkan 4 spesies bakteri pendegradasi Styrofoam, yaitu B.amyloliquefaciens, B. cereus, B. firmus dan P. aeruginosa. Hasil dari penelitian ini dapat direkomendasikan untuk dikembangkan sebagai metode untuk mengurangi limbah Styrofoam yang ramah lingkungan.
Pembentukan Perilaku Tanggung Jawab Lingkungan melalui Keikutsertaan Siswa SMA dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Kelompok Pecinta Alam Ade Suryanda; Mieke Miasyah; Dian Septiani
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2764

Abstract

Perilaku tanggung jawab lingkungan merupakan suatu tindakan yang berkontribusi dalam kelestarian lingkungan. Perilaku tanggung jawab lingkungan dapat diperoleh melalui adanya suatu organisasi yaitu Kelompok Pecinta Alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keikutsertaan siswa dalam Kelompok Pecinta Alam terhadap perilaku tanggung jawab lingkungan. Penelitian ini dilakukan di SMAN 5 Jakarta, SMAN 31 Jakarta, SMAN 35 Jakarta, SMAN 59 Jakarta dan SMAN 81 Jakarta pada tahun 2019. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Ex Post Facto. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 130 sampel. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner perilaku tanggung jawab lingkungan. Uji hipotesis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata perilaku tanggung jawab lingkungan pada siswa kelompok pecinta alam lebih tinggi dibandingkan siswa yang tidak mengikuti kelompok pecinta alam. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh keikutsertaan siswa dalam kelompok pecinta alam terhadap perilaku tanggung jawab lingkungan

Page 1 of 2 | Total Record : 16